Selasa, 31 Juli 2012

Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Dalam Mengantisipasi Era Perubahan

Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Dalam Mengantisipasi Era Perubahan

Sebagai sebuah sistem pendidikan nonformal, peran penyuluhan perikanan sebagai kebijakan, strategi, program, dan kegiatan untuk menghantar pelaku utama dan usaha ke arah yang diinginkan sangat diperlukan. Peran strategis sistem penyuluhan perikanan dapat dilihat dari tercapainya tujuan pembangunan perikanan yaitu Hal ini tercermin dalam visi pembangunan kelautan dan perikanan: “pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang lestari dan bertanggung jawab bagi kesatuan dan kesejahteraan anak bangsa.” Atas dasar tersebut, peran strategis penyuluhan perikanan sebagai bagian intergal dari pembangunan nasional, memiliki fungsi sosial, ekonomi, budaya, politik, hukum, dan keamanan sebagaimana tersaji pada Tabel 3. Sistem penyuluhan perikanan erat kaitannya dengan sistem penyuluhan seperti dikemukakan pada uraian di depan (sistem ekosistem alam, manajemen sistem, dan sistem humanistik). Perlu diidentifikasi para pihak yang terlibat dalam masing-masing sub sistem, dan peran penyuluh perikanan ada pada setiap sub sistem. Untuk itu, penyuluh perikanan dapat dikelompokkan secara berhirarki berdasarkan tanggung jawab dan haknya. Penyuluh perikanan dapat dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, meliputi tingkat satu yang berfokus pada lini terdepan dalam pelayanan penyuluhan; tingkat dua berfokus pada pengembangan program dan merupakan penghubung antara kelompok penyuluh di tingkat satu dan tiga, dan tingkat tiga merupakan penyuluh perikanan yang berfokus pada kegiatan advokasi kebijakan pada lini atas. Dengan demikian lingkup kerja penyuluh perikanan akan lebih jelas dan beban yang diemban menjadi proporsional dengan kompensasi yang menjadi hak-nya. Sebagai tenaga fungsional, maka lingkup kerja penyuluh didasarkan pada fungsinya sebagai tenaga pendamping bagi komunitas nelayan/pembudidaya/pengolah hasil perikanan dan pemasar. Secara mendasar, seluruh penyuluh perikanan harus menguasai prinsip-prinsup penyuluhan terutama terkait dengan kemampuan pengorganisasian masyarakat, komunikasi informasi-inovasi, dan advokasi. Secara spesifik, penyuluh perikanan dapat mengembangkan kekhususan sesuai bakat, minat, dan konsistensi bidang yang dimilikinya, bisa di bidang budidaya perairan, teknologi penangkapan ikan, pengolahan, pemasaran dan pengembangan kelembagaan sosial-ekonomi perikanan. Pada level kepakaran, penyuluh perikanan memilih spesialisasi yang ditekuninya, misalnya ahli pengembangbiakan kerapu tikus, ahli vaksin untuk pemberantasan virus pada ikan mas, ahli budidaya ikan air deras, bahkan bukan tidak mungkin ada penyuluh yang menguasai bidang pemuliaan.
Siti Amanah/ Konsep/
Jurnal Penyuluhan September 2008, Vol. 4 No. 2
146
Tabel 3. Identifikasi Peran Strategis Penyuluhan Pembangunan
Dimensi Peran penyuluhan Prasyarat
Sosial
Penguatan hubungan sosial antar pelaku utama dan pelaku usaha melalui kelompok yang dibentuk oleh kesadaran masyarakat sendiri
Kesadaran untuk menumbuh kembangkan kelompok berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan
Ekonomi
Sebagai upaya memotivasi masyarakat untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif dengan mendayagunakan potensi yang ada, pengembangan jaringan kerja sama di sub sistem hulu (pemasok) dan hilir (pemasar) dari usaha yang dilakukan
Keunikan produk (barang dan jasa) yang akan dihasilkan kelompok, dibutuhkan konsumen, adanya teknologi tertentu (lokalit), pemahaman akan risiko dan ketidakpastian, dan mampu menggalang kerja sama dengan pihak terkait
Inovasi, pengetahuan dan teknologi
Sebagai media pengembangan inovasi pengetahuan dan teknologi perikanan spesifik lokasi, tepat guna, efisien, dan berwawasan lingkungan
Sistem penyuluhan dengan mekanisme delivery yang berkesinambungan, setiap sub sistem penyuluhan disokong oleh sumberdaya manusia yang kompeten
Budaya
Pengembangan nilai-nilai luhur pekerti bangsa dan mengintegrasikannya dalam hubungan antar manusia yang harmonis
Kesadaran akan karakter dan pekerti bangsa, integritas diri, dan kelestarian budaya, pengembangan etos kerja positif dalam pengelolaan sumber daya perikanan
Politik
Pengembangan kemandirian dalam pengambilan keputusan oleh subyek penyuluhan, implementasi kebijakan dan strategi penyuluhan perikanan berpusat pada manusia
Pengambilan keputusan atas pilihan yang ada dan mengetahui strategi mencapai tujuan, kebijakan dan komitmen politik akan pentingnya penyuluhan perikanan
Hukum
Pengembangan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai individu dan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas
Kekondusifan situasi, komitmen penegakkan hukum oleh pemerintah dan masyarakat
Keamanan
Diminimalisirnya masalah yang dapat memicu gangguan keamanan , lintas wilayah di dalam negeri, perbatasan pulau-pulau terluar
Pengembangan sistem keamanan terpadu, baik di dalam negeri, mau pun di perbatasan pulau-pulau terluar
Diadaptasi dari Amanah, 2008b
Komunitas yang berdiam di kawasan pesisir yang sebagian besar merupakan nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah dengan skala usaha kecil. Komunitas tersebut umumnya memiliki kesempatan yang terbatas dalam mengakses pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan sarana produksi usahanya sehingga terkadang kondisi sosial ekonominya relatif masih rendah. Tipikal masyarakat nelayan tersebut disajikan pada Tabel 4. Sistem penyuluhan perikanan melalui penyuluh perikanan dengan bekerja bersama masyarakat dan pihak swasta, seyogyanya mampu turut membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi itu, baik dari sisi ekologis, ekonomi, mau pun sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar